Kisah Nabi Saleh AS


Nama : Shalih (Saleh) bin Ubaid
Usia : 70 tahun
Periode Sejarah : 2150 - 2080 SM
Tempat Diutus : al-Hijr (Mada'in  Salih, antara Madinah dan Syria)
Jumlah Keturunan : -
Tempat Wafat : Mekah
Sebutan kaum : Kaum Tsamud
Dalam Al-Qur'an namanya disebutkan sebanyak 10 kali

Kisah Nabi Saleh AS - Saleh (Shalih) merupakan salah seorang Nabi dalam agama Islam yang telah diutus kepada kaum Tsamud. Nabi Shaleh telah diberikan Mukjizat berupa seekor unta betina yang dikeluarkan dari celah batu dengan izin Allah untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT kepada kaum Tsamud. Malangnya kaum Tsamud masih mengingkari ajaran Nabi Saleh, malah mereka membunuh unta betina tersebut. Akhirnya kaum Tsamud dibalas dengan azab yang amat dahsyat yang menyebabkan tubuh mereka hancur.

Kemakmuran dan kemewahan hidup serta kekayaan alam yang dahulu dimiliki dan dinikmati oleh kaum 'Ad telah diwarisi oleh kaum Tsamud. Tanah-tanah yang subur yang memberikan hasil berlimpah ruah, binatang-binatang yang berkembangbiak, kebun-kebun bunga yang indah, bangunan-bangunan rumah yang didirikan diatas tanah yang rata dan dipahatnya dari gunung. Semuanya itu menjadikan mereka hidup tenteram, sejahtera dan bahagia, merasa aman dari segala gangguan alam dan mengaku bahwa kemewahan hidup mereka akan kekal bagi mereka dan anak keturunan mereka.


Kaum Tsamud tidak mengenal Tuhan, Tuhan mereka adalah berhala-berhala yang mereka sembah dan puja. Kepada berhala-berhala itulah mereka bekorban, tempat mereka meminta perlindungan dari segala bala dan musibah serta mengharapkan kebaikan dan kebahagiaan.

Nabi Saleh Dan Kaum Tsamud

Allah Yang Maha Pengasih Dan Maha Penyayang tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya berada dalam kegelapan terus menerus, maka diutuslah seorang Nabi untuk memberi penerangan dan memimpin mereka keluar dari jalan sesat menuju jalan yang benar. Demikian pula, Allah tidak akan menurunkan azab dan siksaan kepada suatu umat sebelum mereka diperingatkan dan diberi petunjuk oleh-Nya dengan perantara seorang yang dipilih untuk menjadi utusan dan rasul-Nya. Sunnatullah ini berlaku pula kepada kaum Tsamud, maka diutuslah Nabi Saleh AS seorang dari suku mereka sendiri. Nabi Saleh berasal dari keluarga terpandang dan dihormati oleh kaumnya, terkenal tangkas, cerdik, pandai, rendah hati dan ramah tamah dalam pergaulan.

Dikenalkan kepada mereka oleh Nabi Saleh kepada Tuhan yang sepatutnya mereka sembah, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah menciptakan mereka, menciptakan alam sekitar, menciptakan tanah yang subur yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup mereka, menciptakan binatang-binatang yang berguna dan memberi manfaat kepada mereka. Tuhan Yang Maha Esa itulah yang harus mereka sembah bukan patung-patung yang mereka buat sendiri dari batu-batu gunung yang tidak berkuasa memberi sesuatu kepada mereka atau melindungi mereka dari ketakutan dan bahaya.

Nabi Saleh memperingatkan mereka bahwa ia adalah seorang daripada mereka, mereka adalah kaumnya dan sanak keluarganya dan dia adalah seketurunan dan sesuku dengan mereka. Ia mengharapkan kebaikan dan kebajikan bagi mereka dan tidak akan menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang akan membawa kerugian, kesengsaraan dan kebinasaan bagi mereka. Ia menerangkan kepada mereka bahwa dia adalah pesuruh dan utusan Allah, dan apa yang diajarkan serta di dakwahkan adalah amanat Allah yang harus dia sampaikan kepada mereka untuk kebaikan mereka semasa hidup dan sesudah mereka mati di akhirat kelak. Dia berharap, kaumnya mempertimbangkan dan memikirkannya bersungguh-sungguh apa yang dia serukan dan anjurkan agar mereka segera meninggalkan penyembahan kepada patung berhala itu dan beriman kepada Allah Yang Maha Esa seraya bertaubat dan memohon ampunan kepada-Nya atas dosa dan perbuatan syirik yang telah mereka lakukan.

Nabi Saleh memperingatkan mereka agar jangan menentangnya dan agar mengikuti ajakannya untuk beriman kepada Allah yang telah mengkaruniai mereka rezeki yang luas dan penghidupan yang sejahtera. Diceritakan kepada mereka kisah kaum-kaum yang mendapat siksaan dan azab dari Allah karena menentang rasul-Nya dan mendustakan risalah-Nya, hal serupa dapat terjadi atas diri mereka jika tidak mau menerima dakwahnya dan mendengar nasehatnya yang diberikannya secara ikhlas dan jujur sebagai seorang anggota dari keluarga besar mereka dan tidak mengharapkan atau menuntut upah dari mereka atas usahanya itu. Ia hanya menyampaikan amanat Allah yang ditugaskan kepadanya dan Allah lah yang akan memberinya upah dan ganjaran untuk usahanya.

Sekelompok kecil dari kaum Tsamud yang kebanyakan dari orang-orang berkedudukan sosial lemah menerima dakwah Nabi Saleh AS dan beriman kepadanya sedangkan sebagian besar terutama mereka yang tergolong orang-orang kaya dan berkedudukan tetap keras kepala dan menyombongkan diri menolak ajakan Nabi Saleh AS dan mengingkari kenabiannya. Bahkan mereka menantang Nabi Saleh untuk membuktikan kenabiannya dengan suatu bukti mukjizat dalam bentuk benda atau kejadian luar biasa yang berada di luar kekuasaan manusia.

Mukjizat Nabi Saleh AS

Nabi Saleh sadar bahwa tantangan kaumnya yang menuntut bukti darinya berupa mukjizat itu bertujuan untuk menghilangkan pengaruhnya di mata kaumnya terutama para pengikutnya bila ia gagal memenuhi tantangan dan tuntutan mereka. Nabi Saleh membalas tantangan mereka dengan menuntut janji kepada mereka. Apabila dia berhasil mendatangkan mukjizat, maka mereka harus meninggalkan penyembahan berhala dan akan mengikuti Nabi Saleh dan beriman kepadanya.

Sesuai dengan permintaan dan petunjuk pemuka-pemuka kaum Tsamud, berdoalah Nabi Saleh memohon kepada Allah agar memberinya suatu mukjizat untuk membuktikan kebenaran risalahnya dan sekaligus mematahkan perlawanan dan tantangan kaumnya yang masih keras kepala. Ia memohon kepada Allah, dengan kekuasaan-Nya menciptakan seekor unta betina yang keluar dari sebuah batu karang besar yang terdapat di sisi sebuah bukit yang mereka tunjuk. Kemudian, dengan izin Allah Yang Maha Kuasa Dan Maha Pencipta terbelahlah batu karang yang di tunjuk itu dan keluarlah seekor unta betina.

Dengan berhasilnya Nabi Saleh AS mendatangkan mukjizat yang mereka tuntut, maka gagallah para pemuka kaum Tsamud untuk menjatuhkan kehormatan dan menghilangkan pengaruh Nabi Saleh AS. Bahkan sebaliknya, telah menambah tebal kepercayaan para pengikutnya dan menghilangkan keraguan dari kaumnya.



Unta Nabi Saleh AS dibunuh

Persekongkolan diadakan oleh orang-orang kaum Tsamud untuk mengatur rencana pembunuhan unta Nabi saleh, akan tetapi mereka takut akan azab yang pernah diucapkan Nabi Saleh apabila mengganggu untanya. Kemudian, muncullah seorang janda kaya raya yang akan menyerahkan dirinya kepada siapa saja yang dapat membunuh unta Nabi Saleh. Lalu, ada seorang wanita lain yang mempunyai putri-putri yang sangat cantik, dia menawarkan salah satu putrinya sebagai hadiah apabila ada yang berhasil membunuh unta itu.

Selain dua hadiah yang menggiurkan dan hasutan dari para pemuka kaum Tsamud, mengundang dua orang lelaki yang bernama Mushadda' bin Muharrij dan Gudar bin Salif. Mereka bersiap-siap untuk membunuh unta Nabi Saleh demi meraih hadiah yang telah dijanjikan disamping sanjungan dan pujian yang akan diterimanya dari para kafir kaumTsamud bila unta Nabi Saleh telah dibunuh.

Dengan bantuan tujuh orang lelaki, mereka bersembunyi disuatu tempat dimana biasanya unta itu lewat untuk minum. Ketika lewat, Musadda' segera memanah kaki unta itu yang kemudian disusul Gudar dengan menikamkan pedang di perutnya sehingga unta tersebut mati.

Dengan perasaan senang dan bangga, mereka menyampaikan berita tentang matinya unta Nabi Saleh. Keberhasilan itu disambut sorak sorai dan teriakan gembira kaum Tsamud, seakan-akan mereka kembali dari medan perang dengan membawa kemenangan yang gemilang.

Nabi Saleh memberi waktu tiga hari untuk memberi kesempatan kalau-kalau mereka sadar akan dosanya dan bertaubat minta ampun serta beriman kepada nabi Saleh dan risalahnya. Akan tetapi dalam kenyataannya, tempo tiga hari itu menjadi bahan ejekan kepada Nabi Saleh serta menantangnya untuk mempercepat datangnya azab itu.

Turunnya Azab Allah

Nabi Saleh memberitahu kaumnya bahwa azab Allah yang akan menimpa atas diri mereka akan didahului dengan tanda-tanda, yaitu; Pada hari pertama ketika mereka terbangun dari tidur, wajah mereka menjadi kuning. Pada hari kedua, wajah mereka akan berubah menjadi merah. Pada hari ketiga , akan berubah menjadi hitam. Dan pada hari yang keempat, turunlah azab Allah yang sangat pedih.

Mendengar ancaman azab yang diberitahukan oleh Nabi Saleh kepada kaum Tsamud. Kelompok sembilan yaitu orang-orang yang telah membununh unta Nabi Saleh, sekarang mereka merencanakan pembunuhan atas diri Nabi Saleh sebelum azab yang diancamkan itu datang. Mereka mengadakan pertemuan rahasia dan bersumpah bersama, mereka akan melakukan rencana pembunuhan itu pada malam hari saat orang sedang tidur untuk menghindari tuntutan balas darah oleh keluarga Nabi Saleh, jika mereka diketahui sebagai pembunuhnya. rencana pembunuhan ini dirahasiakan dan tidak ada yang tahu kecuali mereka sendiri.

Ketika mereka datang ke tempat Nabi Saleh untuk melakukan pembunuhan, tiba-tiba jatuh diatas kepala mereka batu-batu besar yang turun dari langit yang menyebabkan mereka semua mati seketika.. Demikianlah Allah telah melindungi rasul-Nya dari perbuatan jahat hamba-hamba-Nya yang kafir.

Satu hari sebelum turun azab yang telah di janjikan itu, berangkatlah Nabi Saleh bersama para pengikutnya menuju Ramlah, sebuah tempat di Palestina meninggalkan Hijr dan kaum Tsamud yang kafir. Kaum Tsamud di sambar petir yang meledak dan menggelegar membelah angkasa. Bumi juga ikut murka atas keingkaran mereka, gempa yang dahsyat telah menghancurkan dan memporak porandakan tempat tinggal mereka yang megah dan besar, sehingga binasalah kaum Tsamud yang kafir itu.




LANGGANAN ARTIKEL GRATIS
Dapatkan Artikel Terbaru Disini !
Masukkan email anda di bawah ini , maka anda akan mendapatkan kiriman terbaru dari KUMBERCER secara gratis via email. Terimakasih.

0 Response to "Kisah Nabi Saleh AS"

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak...!