Kisah Nabi Luth AS


Nama : Luth bin Haran
Usia : 80 tahun
Periode Sejarah : 1950 - 1870 SM
Tempat Diutus : Sodom dan Amurah (Laut Mati atan Danau Luth)
Jumlah Keturunan : 2 putri (Ratsiya dan Za'rita)
Tempat Wafat : Syria
Sebutan Kaum : Kaum Luth
Dalam Al-Qur'an namanya disebutkan sebanyak 27 kali

Kisah Nabi Luth AS - Luth adalah salah satu Nabi yang diutus untuk negeri Sodom (Sadum), ia adalah anak keponakan dari Nabi Ibrahim. Ayahnya yang bernama Haran bin Aazar adalah saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Ia beriman kepada bapak saudaranya Nabi Ibrahim, mendampinginya dalam semua perjalanan. Awalnya, dia menetap bersama pamannya di kota Al-Khalil (Hebron), kemudian Luth berhijrah ke Sodom yang sekarang terletak di wilayah lembah Jordania.

Masyarakat Sodom adalah masyarakat yang rendah moral dan rusak akhlaknya, masyarakat Sodom tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Maksiat dan kemungkaran merajalela dalam kehidupan mereka, pencurian dan perampasan sudah menjadi pemandangan sehari-hari, yang kuat menindas yang lemah. Maksiat yang paling menonjol adalah perbuatan homoseksual dan lesbian, kedua perbuatan mungkar ini begitu merajalela di dalam masyarakat sehingga menjadi kebudayaan bagi kaum Sodom.


Pendatang yang datang ke kota Sodom tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika membawa barang berharga maka barangnya akan dirampas, jika melawan maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi, jika pendatang itu seorang laki-laki yang berwajah tampan maka ia akan menjadi rebutan kaum lelaki. Begitupun sebaliknya, jika pendatangnya seorang wanita berparas cantik maka akan menjadi rebutan kaum wanitanya.

Oleh karena itu, diutuslah Nabi Luth sebagai pesuruh dan rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan, kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka ke jiwa yang bersih, bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka untuk kembali beriman dan beribadah kepada Allah SWT, meninggalkan kebiasaan mungkar, perbuatan maksiat dan segala kejahatan yang dibisikkan syetan.

Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan, yaitu perbuatan homoseksual dan lesbian. Nabi Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis yaitu laki-laki dan wanita, merekapun di nasehati agar menghargai hak milik orang lain dengan meninggalkan perampasan dan pencurian yang biasa mereka lakukan terutama kepada pengunjung yang datang ke kota Sodom.

Nabi Luth tidak henti-hentinya melakukan dakwah dalam setiap kesempatan, baik secara berkelompok maupun perorangan. Akan tetapi dakwah dan ajakan Nabi Luth tidak di dengar, telinga mereka sudah peka bagi ajaran-ajaran Nabi Luth sedangkan hati dan pikiran mereka sudah terpatri dengan ajaran-ajaran syetan.

Akhirnya kaum Luth merasa kesal mendengar dakwah dan nasehat-nasehat yang tidak putus-putus dari Nabi Luth, mereka meminta agar Nabi Luth menghentikan dakwahnya atau dia dan keluarganya akan diusir dari kota Sodom. Nabi Luth sudah tidak mempunyai harapan, karena hati mereka sudah di butakan oleh syetan, maka Nabi Luth memohon kepada Allah agar kaumnya diberikan azab.

Permohonan Nabi Luth dikabulkan oleh Allah SWT, di kirimkanlah tiga orang malaikat yang menyamar sebagai manusia biasa. Para malaikat itu sampai di kota Sodom dengan menyamar sebagai para pemuda yang berparas tampan dan badan yang tegap. Dalam perjalanan memasuki kota, mereka bertemu dengan seorang gadis cantik yang sedang mengambil air dari sebuah sumur. Lelaki muda (malaikat) bertanya kepada si gadis "Bisakah mereka diterima sebagai tamu dirumahnya", si gadis tidak berani mengambil keputusan sebelum berbicara dulu dengan ayahnya. kemudian ia cepat-cepat pulang ke rumah untuk memberitahu ayahnya (Nabi Luth).

Mendengar kabar dari anak perempuannya, Nabi Luth menjadi bingung, jawaban apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang akan bertamu ke rumahnya. Namun, menerima tamu yang berwajah tampan akan mengundang resiko yang sangat besar. Sebagai tuan rumah, tentunya dia harus bertanggung jawab atas keselamatan tamunya, sedangkan dia merasa tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang kejam dan sangat haus maksiat itu.


Akhirnya Nabi Luth memutuskan untuk menerima para pemuda itu untuk menjadi tamunya, Nabi Luth hanya pasrah kepada Allah dan berlindung dari hal-hal buruk yang akan terjadi. Lalu, Nabi Luth pergi untuk menjemput tamunya itu. Diajaklah mereka bersama-sama ke rumah, ketika itu hari sudah larut malam dan para penduduk sudah nyenyak tidur.

Nabi Luth berpesan kepada istri dan kedua anak perempuannya agar merahasiakan kedatangan para pemuda itu, jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya. Namun, karena istri Nabi Luth yang sehaluan dengan penduduk Sodom telah membocorkan kedatangan para pemuda tampan itu. Berita kedatangan tamu Nabi Luth cepat menyebar, para lelaki kota Sodom yang buta seks ini beramai-ramai mendatangi rumah Nabi Luth. Mereka berteriak-teriak agar Nabi Luth mau menyerahkan tamunya itu.

Mendengar teriakan mereka, dengan pintu yang masih tertutup Nabi Luth berseru agar mereka kembali ke rumahnya masing-masing dan jangan mengganggu tamunya. Mereka diberi nasehat agar meninggalkan perbuatan kebiasaan mereka yang keji itu, perbuatan yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kodrat alam dimana Allah telah menciptakan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan umat manusia sebagai makhluk yang termulia dimuka bumi. Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada istri-istri mereka dan meninggalkan perbuatan maksiat yang tidak senonoh sebelum mereka dilanda azab dan siksaan dari Allah SWT.

Seruan dan nasehat Nabi Luth tidak dihiraukan dan diperdulikan, bahkan mereka mengancam akan mendobrak pintu dengan paksa dan kekerasan jika pintu tetap tidak dibuka. Merasa dirinya sudah tidak berdaya menghadapi keberingasan kaumnya, Nabi Luth berkata berterus terang kepada para tamunya.

"Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu kedalam, aku tidak mempunyai senjata dan kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku mintai pertolongannya. Maka aku sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat melindungi tamu di rumahku sendiri".

Mendengar keluh kesah Nabi Luth, maka para tamu itu memberitahu hal yang sebenarnya. Bahwa mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang diutus oleh Allah untuk menurunkan azab dan siksa atas rakyat Sodom karena kemungkaran dan kemaksiatan yang keji dan kotor.

Malaikat-malaikat itu menyuruh Nabi Luth untuk membuka pintu rumahnya. Namun malangnya, setelah para penyerbu memijakkan kaki untuk masuk, tiba-tiba pandangan mereka menjadi gelap dan tidak dapat melihat sesuatu pun. Malaikat-malaikat itu telah membutakan mata mereka.

Sementara keadaan sedang kacau, Nabi Luth beserta keluarganya segera meninggalkan kota itu. Tibalah waktunya azab Allah diturunkan, para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar selama perjalanan jangan seorangpun dari mereka untuk menoleh ke belakang.

Sesuai dengan petunjuk dari para malaikat yang menjadi tamunya, mereka berjalan dengan menatap ke depan, tidak melihat kekanan, kekiri apalagi kebelakang. Akan tetapi, si istri yang menjadi musuh dalam selimut Nabi Luth. Ia berada paling belakang dalam rombongan berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-hentinya ia menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah di dengarnya sendiri. Begitu langkah Nabi Luth beserta kedua putrinya melewati batas kota Sodom, sewaktu fajar menyingsing. Bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sodom, tidak terkecuali istri Nabi Luth yang munafik itu. Gempa bumi itu begitu hebat dan dahsyat disertai angin yang kencang dan hujan batu Sijjil yang menghancurkan kota Sodom beserta para penghuninya. Namun sisa-sisa kehancuran tersebut masih ada bila yang melalui jalan tersebut sebagai peringatan bagi hamba-hamba yang akan datang.




LANGGANAN ARTIKEL GRATIS
Dapatkan Artikel Terbaru Disini !
Masukkan email anda di bawah ini , maka anda akan mendapatkan kiriman terbaru dari KUMBERCER secara gratis via email. Terimakasih.

0 Response to "Kisah Nabi Luth AS"

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak...!